Rabu, 22 Februari 2017

Review Dead Trigger 2

Sebagai game sekuel, gaya permainan dari Dead Trigger 2 masih banyak mengikuti gaya permainan dari Dead Trigger 1. Di mana kamu harus bertahan dari gempuran zombie sekaligus menyelesaikan misi-misi yang disediakan oleh NPC. Bagusnya, misi-misi yang terdapat di game ini bukan hanya sekedar bertahan dalam jangka waktu tertentu atau hanya menuju ke lokasi X dengan selamat yang notabene sudah sangat mainstream dan menjemukan.

Saya mencatat sekurang-kurangnya terdapat 7 buah mode gameplay yang bisa kamu nikmati, antara lain: defend, assault, escort, sniper, power run, seek & destroy, dan load supply. Defend dan assault mungkin sudah sangat familiar lewat seri sebelumnya, namun mode sniper dan load supply dimana kamu harus mencari mengumpulkan supply dan kembali ke titik awal terbilang seru dan memberikan variasi yang menyenangkan kepada gamenya.


kalau dilihat secara garis besar, misi-misi yang ada dibagi menjadi 3 yaitu story mission, side mission, dan global mission. Story Mission berkaitan dengan jalan cerita digame ini yang lumayan menarik untuk diikuti dimana kamu harus berpegian ke mancanegara untuk membersihkan kota-kota dari zombie. Sejauh ini story mission-nya sangat cepat untuk ditamatkan karena hanya terdiri dari 2 world map saja yaitu di Amerika Serikat dan di Benua Afrika.

Untuk global mission kamu akan berpartisipasidengan seluruh pemain di seluruh dunia untuk membasmi zombie-zombie disebuah negara secara single player. Contohnya kamu bisa membasmi zombie di negara Nigeria lalu apabila zombie di negara tersebut sudah dihabisi oleh kamu beserta player lain diseluruh penjuru dunia, maka kamu dan player-player lain akan mendapatkan bonus senjata. Hebatnya, global mission akan terus diupdate secara real time dan pastinya kamu tidak akan pernah kehabisan tempat untuk memainkan global mission. Sedangkan side mission lebih mengarah ke misi yang bisa kamu ulang-ulang dengan tujuan grinding mencari uang dan exp.

Uang yang kamu dapatkan dari hasil berburu zombie dapat digunakan untuk membeli dan upgrade senjata dan mengupgrade toko kamu. Senjata yang hendak kamu beli harus kamu kumpulkan dari blueprint yang jatuh apabila kamu membunuh boss zombie yang muncul secara random. Sedangkan untuk mengupgrade senjata dan toko, selain memerlukan uang kamu juga memerlukan kesabaran karena proses upgrade memerlukan waiting time yang artinya mau tidak mau kamu harus menunggu bermenit-menit hingga berjam-jam supaya upgrade selesai.

Upgrade senjata akan menambah damage senjata sedangkan upgrade toko akan menambah jenis-jenis barang yang dijual. Ada 4 jenis toko yang bisa kamu upgrade yaitu toko senjata, toko obat-obatan, toko bahan peledak, dan toko IAP. Sedikit info tambahan, ketika kamu membeli (memproduksi) baik obat maupun peledak, kamu harus kembali menunggu beberapa menit supaya barang tersebut bisa kamu pakai di inventori. Tetapi tenang saja karena waktu tunggu produksi obat maupun peledak hanyalah beberapa menit dan saya pribadi tidak merasa terganggu oleh proses tunggu tersebut.

Mengenai boss zombie yang sudah saya singgung sedikit di atas, terdapat 6 jenis boss zombie yang salah satu akan muncul secara random (mirip left 4 dead). Boss zombie memiliki skill khusus (yang lagi-lagi mirip left 4 dead), seperti memuntahkan cairan ke arah kamu, menabrak kamu dengan dorongan atau memancarkan damage radiasi apabila berada disekitar kamu. Apabila boss zombie dibunuh, maka kamu akan mendapatkan drop uang dengan jumlah yang banyak dan mendapatkan kesempatan meraih blueprint senjata. Berbicara soal zombie-zombie biasa (baca: kroco), zombie-zombie di sini bergerak tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, yang jelas saya sama sekali tidak menemukan adanya zombie yang berlari terbirit-birit seperti pada zombie-zombie modern di serial TV jaman sekarang.

Perbedaan interface yang paling mencolok antar Dead Trigger 1 dengan Dead Trigger 2 adalah kamu tidak lagi mendapatkan fasilitas radar, kamu hanya diberi indikator arah zombie ketika zombie sudah mendekati tubuh kamu. Hal tersebut menurut saya menambah unsur realistis dalam game zombie survival dan menjadikan game ini lebih menantang. Hal realistis lain yang bakal kamu jumpai digame ini adalah rekoil senjatanya. Rekoil senjata-senjata yang terdapat digame ini dibuat menyerupai recoil senjata asli sehingga kamu tidak bisa seenaknya menembaki zombie-zombie yang mendatangi kamu dengan membabi-buta. FYI rekoil adalah gaya tolak senjata ketika kamu menembak sehingga jika kamu tembak terus menerus maka akan semakin tidak akurat.

Grafis yang disuguhkan oleh Dead Trigger 2 sangatlah memukau. Efek-efek pencahayaan dan ledakan sangatlah sedap dipandang mata, detil karakter sangatlah halus, dan tatanan lingkungannya juga terasa alami. Boss zombie digame ini juga didesain dengan baik, kesan horror sekaligus garang sangat tersirat pada desain boss-boss zombie.

Mengenai kontrol, masalah yang sering dihadapi oleh para gamer FPS mobile adalah kontrol yang sangat tidak nyaman. Gamer sering tidak tepat dalam melakukan tap karena saking banyaknya tombol yang disediakan dalam layar. Masalah tersebut berusaha diselesaikan oleh sang developer yaitu memberi inovasi kontrol yang sangat baik digame ini. Settingan kontrol secara default adalah auto fire on dimana kamu akan menembak secara otomatis apabila kursor kamu arahkan ke zombie.

Urusan tapping fire dan reload juga sudah dikerjakan oleh komputer sehingga fokus kamu hanyalah mencari posisi yang tepat melalui virtual d-pad, mengarahkan crosshair, melempar granat, dan menggunakan medic. Namun bagi kamu yang selama ini tidak memiliki masalah dalam kontrol game mobile, tersedia juga pilihan auto fire off yang berarti kamu harus menekan sendiri tombol fire supaya senjata kamu mengeluarkan tembakannya. Kelebihan dari mode auto fire off ini adalah tersedia tombol aim yang mana dapat menambah akurasi senjata kamu untuk menembak zombie yang posisinya jauh dari pandangan kamu.

Review Game Badland

BADLAND adalah game dengan genre campuran antara adventure dan platformer. Dalam game ini kamu akan berperan sebagai seekor makhluk kecil yang harus melewati rintangan dalam setiap levelnya. Hanya dengan menggunakan satu jari untuk mengendalikan karakter, kamu harus beradu cepat dengan layar yang akan terus bergerak dari kiri ke kanan. Jika karakter yang kamu kendalikan tertinggal di belakang, maka kamu harus mengulang dari awal kembali.

Bermain dalam sebuah hutan, kamu akan berperan sebagai salah satu makhluk penghuni hutan tersebut. Nah, tugas kamu adalah menyelesaikan level demi level sambil mengumpulkan sebanyak-banyaknya kloningan kamu yang bisa diselamatkan. Game ini dimulai melalui sebuah portal yang akan membawa kamu dari satu level ke level berikutnya dan berakhir melalui portal tersebut juga.

Cara bermainnya cukup simpel. Tap dimana saja untuk membuat karakter yang kamu mainkan terbang. Kamu bisa tap terus-menerus atau tap tahan sebagai kombinasi kontrol. Karena tujuan game ini adalah sampai di portal akhir dengan selamat, maka sebuah kejelian dan kontrol yang tepat dibutuhkan untuk menghadapi situasi hutan yang penuh dengan benda-benda penghalang.

Berbagai power ups bisa kamu temukan dalam game ini dan memang harus diambil karena dengan power ups tersebut kamu baru bisa menyelesaikan level tersebut. Misalnya karakter tersebut bisa berubah menjadi lebih besar atau kecil dan hal tersebut berguna untuk meloloskan diri dari lobang yang sempit atau untuk mendorong batu yang besar yang hanya bisa dilakukan dengan tubuh yang besar.

Yang menarik dari sini, seiring perubahan ukuran tubuh tersebut, kamu juga harus mengontrol dengan gaya yang berbeda karena bobot karakter akan berubah. Ketika ukuran tubuh lebih besar kamu harus tap lebih banyak dibandingkan ukuran tubuh yang kecil yang notabene lebih mudah dikendalikan. Ukuran tubuh yang besar juga mempunyai kecenderungan untuk terjatuh ke tanah karena bobot yang lebih berat.

Karena sifat game ini side scrolling, maka game akan berakhir jika karakter kamu “ketinggalan” dengan layar yang terus berjalan ke arah kiri. Selain itu jika karakter kamu hancur karena batu, gerigi besi atau benda lainnya, kamu juga akan mati. Namun enaknya game ini disediakan checkpoint yang ditentukan sehingga kamu tidak usah mengulangnya dari awal.

Bila di awal tadi saya menyebutkan bahwa salah satu tujuan game ini adalah mengumpulkan kloningan sebanyak mungkin, kamu mungkin sedikit bertanya-tanya bagaimana hal tersebut diperoleh. Seperti yang saya sebutkan, akan ada power ups disepanjang jalan dan salah satunya adalah membuat kloningan dirimu. Tetapi kontrol yang lebih baik juga diperlukan karena jelas lebih sulit mengontrol jumlah karakter yang lebih banyak

Masih akan ada banyak kejutan berupa jenis power ups lainnya seperti memperlambat side scrolling screen atau mempercepatnya, membuat karakter berputar terus, atau bisa membuat karakter berduri dan bisa menempel. Kesemuanya itu dirangkum dalam 40 level single player yang dibagi dalam 4 nuansa hutan yang berbeda.

Belum selesai sampai disini karena selain mode single player kamu juga bisa memainkan mode multiplayer yang dalam 1 device yang sama. Jumlah maksimum mode ini adalah 4 orang saja dengan 4 bagian tap yang berbeda untuk tiap pemain. Jadi masing-masing pemain akan mempunyai daerah tap sendiri dengan warna karakter yang berbeda-beda.

Review Gravity Rush 2

Seperti nama yang ia usung, Gravity Rush 2 merupakan sekuel dari Gravity Rush pertama. Cerita dimulai dari akhir cerita dari seri pertama, dimana Kat dan sang sahabat, Syd dan Raven berakhir terlempar dalam sebuah pusaran badai gravitasi raksasa yang begitu kuat. Ending yang begitu menggantung tersebut menjadi awal dari cerita untuk Gravity Rush 2. Kat dan Syd ternyata terbangun di sebuah desa penambang bernama Banga yang mata pencahariannya, seperti namanya, menambang beragam mineral di dalam pusat badai gravitasi tersebut. Dari seorang pahlawan yang berhasil menyelamatkan sebuah kota dari ancaman besar, Kat dan Syd kini harus bekerja menyambung hidup.

Ada satu hal yang unik dari pendekatan yang dilakukan Sony Jepang dengan cerita Gravity Rush 2 ini. Alih-alih seperti sebuah game action pada umumnya yang didasarkan pada satu garis cerita utama, dari awal hingga akhir, ia diperlakukan seperti sebuah film lepas / anime yang plot utamanya terbagi atas beberapa ARC. Tiap ARC akan punya tema cerita, karakter antagonis, dan konklusi yang berbeda pula. Menariknya lagi? Seperti halnya anime, progress tiap ARC sepertinya menawarkan kepada Anda musuh-musuh yang jauh lebih berbahaya dan mengancam seperti sebelumnya, layaknya tipe Shonen seperti Dragon Ball atau Bleach misalnya. Yang kemudian berkontribusi pada kemampuan Kat dan Raven yang juga semakin menguat.

Dari sebuah “desa” penambang yang melayang di angkasa, menuju kota dengan masalah segregrasi sosial yang menyedihkan, berangkat ke kampung halaman yang kini tak lagi terasa seperti “rumah”, hingga masalah terakhir yang akan menentukan apakah dunia Kat dan Raven akan tetap eksis atau tidak. Dengan pembagian beragam Arc cerita seperti ini, Gravity Rush 2 memang terasa berbeda dan menyegarkan. Namun di sisi lain, membuat sisi plotnya berakhir tak sesignifikan itu untuk diperhatikan dan dinikmati. Jika Anda termasuk gamer yang menilai kualitas “menggemaskan” suatu karakter dari sisi visual, Gravity Rush 2 juga menyediakan kesempatan bagi Kat untuk melakukan cosplay dengan beragam kostum unik yang bisa dikenakan untuknya. Dari pakaian latex kucing, siswi, seorang Battle Nurse (benar sekali, suster yang bisa bertarung), hingga Maid dan penjaga franchise makanan sekalipun. Walaupun tak memberikan tambahan status apapun, ini akan membantu Anda mendapatkan pengalaman bermain yang lebih menyegarkan. Serunya lagi? Gravity Rush 2 juga membekali Anda dengan beragam emoticon yang bisa dieksekusi oleh Kat dengan beragam tingkat “menggemaskan”, dari sekedar suara kucing hingga menikmati sate daging favoritnya. Sony seperti mengerti cara untuk membuat Anda tak bisa berpaling dari sosok Kat dalam waktu dekat.
Untuk urusan presentasi di atas permukaan, seperti sekedar visual dan karakter utamanya sendiri, Gravity Rush 2 akan membuat Anda jatuh hati sejak pandangan pertama. Berita baiknya? Eksekusi di sisi gameplay-nya sendiri cukup menarik dan memuaskan di saat yang sama.

Dari namanya sendiri saja, Anda sepertinya sudah bisa menebak apa yang menjadi fokus gameplay sebuah “Gravity Rush 2”? Benar sekali, gravitasi. Seperti halnya seri pertamanya, Kat punya kemampuan untuk mengendalikan dan mengubah titik utama gravitasi yang ia inginkan. Jadi tak seperti manusia seperti kita yang selalu menunjuk bawah ke arah yang sama, Kat punya kemampuan untuk mengubah kata “bawah” tersebut ke titik manapun yang ia inginkan. Jika ia memilih langit sebagai pusat gravitasi, maka ia akan “jatuh” ke barisan awan, yang di mata kita, terlihat seperti terbang cepat menuju ke angkasa. Jika ia memilih pusat gravitasi tersebut di dinding terdekat, maka ia bisa menempel di dinding. Anda mengerti konsepnya. Namun tentu saja, setiap kali manipulasi gravitasi tersebut terjadi, ada bar resource yang akan secara perlahan akan habis.

Dari sisi gameplay, Gravity Rush 2 sebenarnya tak banyak berbeda. Dengan kemampuan mengendalikan gravitasi ini, Anda bisa bergerak bebas dalam skema open-world yang unik. Bahwa tak hanya bisa mengeksplorasi setiap kota dari satu sisi saja, tetapi juga dari sisi sebaliknya jika Anda inginkan. Dengannya juga, Kat bisa terbang, berselancar cepat dengan menggunakan Gravity Slide, hingga mengangkat dan melemparkan barang dalam satu radius tertentu yang ia inginkan. Untuk urusan terakhir ini, ketika bertarung, Anda bisa menggunakannya sebagai sumber serangan proyektil jika dibutuhkan.
Kat memang akan bertemu dengan banyak musuh di perjalanannya, dari sekedar manusia, mecha yang terlihat futuristik, hingga sebuah monster hitam bernama Nevi yang terus mengganggu kedamaian kota tanpa asal-usul yang jelas. Dan tentu saja, di beberapa titik, Anda harus berhadapan dengan para boss yang hadir dengan ukuran lebih besar dan tingkat kesulitan lebih kompleks untuk bisa dikalahkan. Kat sendiri punya kemampuan bertarung tangan kosong atau menggunakan tendangan terbang menggunakan gravitasi untuk beradaptasi dengan situasi dan varian musuh yang lain. Anda akan punya banyak opsi dan cara untuk menundukkan musuh yang ada, walaupun kami sendiri, lebih berakhir jatuh memilih serangan proyektil untuk menyelesaikan sebagian besar masalah tersebut.

 Terdengar sangat familiar untuk Anda yang sempat memainkan Gravity Rush pertama dulu? Tenang saja, bukan berarti seri kedua ini tak punya inovasi sama sekali.Seiring dengan progress cerita, Kat akan diperkuat dengan dua varian gaya serangan selain yang Anda kenal bernama Lunar Style dan Jupiter Style. Lunar Style akan membuat gravitasi di sekitar tubuh Kat lebih rendah, membuatnya terasa ringan dan melayang. Sementara di sisi lain, Jupiter Style hadir dengan efek sebaliknya, membuat tubuh Kat berakhir menjadi lebih berat dari yang seharusnya. Kombinasi keduanya sepertinya berakhir seklise yang Anda bayangkan. Berat tubuh yang lebih ringan dan berat ini juga akan menentukan damage serangan, kecepatan serangan, dan solusi untuk beberapa puzzle spesifik. Untungnya? Ada Runes yang bisa Anda gunakan pula sebagai equipment untuk memperkuat efek tertentu dari setiap gaya ini.

Sisanya? Eksplorasi dengan menggunakan kemampuan gravitasi Anda. Ada begitu banyak mineral berwarna pink bertebaran di kota-kota yang Anda singgahi sebagai resource untuk memperkuat Kat itu sendiri layaknya sebuah game RPG. Terbagi ke dalam beberapa kategori, Anda bisa membuat Kat memiliki serangan fisik lebih kuat, tendangan gravitasi lebih efektif, kemampuan untuk mengangkat benda sebagai proyektil lebih banyak, hingga serangan spesial yang lebih efektif. Untuk urusan terakhir ini, Anda bisa menggunakannya ketika bar power Anda terisi penuh. Bergantung pada style yang Anda pilih, serangan spesial berdurasi pendek ini akan mampu melemparkan damage signifikan dalam waktu dekat.

Maka jika sekedar menilik dari sisi gameplay saja, kehadiran dua style – Lunar dan Jupiter menjadi inovasi yang ditawarkan oleh Sony Japan untuk Gravity Rush 2. Berita baiknya? Mereka juga menyempurnakan beberapa hal lainnya yang sempat jadi keluhan di seri pertama, seperti sistem kamera misalnya. Walaupun belum bisa dibilang sudah berjalan dengan semestinya, namun keluhan soal kamera yang seringkali berakhir tak responsif ketika Anda berganti titik gravitasi jarang Anda temukan di seri kedua yang lebih intuitif ini. Sayangnya di beberapa titik, terutama ketika Anda berganti gravitasi di ruang sempit atau ketika butuh melakukannya dengan cepat saat bertarung dengan musuh berukuran kolosal, masalah klasik ini masih akan Anda temui. Namun setidaknya, tak lagi sesering seri pertamanya.

Terasa familiar dan dekat dengan seri pertamanya, namun tetap menyuntikkan beberapa mekanik baru dan penyempurnaan di sisi teknikal lainnya, Gravity Rush 2 berakhir menjadi sebuah seri sekuel yang memang seharusnya dan sepantasnya.

Review Kingdom Hearts HD 2.8

Kingdom Hearts: Dream Drop Distance sendiri merupakan seri “eksklusif” Kingdom Hearts untuk Nintendo 3DS yang merupakan kelanjutan dari Kingdom Hearts 2 dan Kingdom Hearts Re: Coded. Riku dan Sora yang sudah tahu tentang rencana soal kembalinya Xehanort kini diminta oleh sang master – Yen Sid untuk menempuh ujian bernama “Mark of Mastery” untuk membuktikan kemampuan mereka sebagai seorang Keyblade Master. Untuk melakukannya, mereka diminta untuk memasuki dunia-dunia yang sempat terputus dan kini kembali, namun jatuh dalam keadaan “tidur”. Seri ini akan memiliki benang merah terkuat dengan 0.2 Birth by Sleep dan langsung, ke Kingdom Hearts 3 nanti.

Review Resident Evil 7


Seperti yang sempat diumumkan oleh Capcom sebelumnya, terlepas dari betapa absurd-nya Anda melihat plot yang ditawarkan oleh Resident Evil 7 ini, ia dipastikan merupakan sekuel langsung dari Resident Evil 6, dan bukan sebuah seri reboot dan sejenisnya. Ini berarti, ia didesain dengan konten cerita yang bisa berakhir melanjutkan atau sekedar memperluas semesta dari apa yang ditawarkan Capcom dengan franchise survival horror yang sudah eksis selama puluhan tahun ini. Yang pasti, gamer yang sudah mengikuti ceritanya cukup lama akan menemukan beberapa elemen yang berusaha untuk terkait satu sama lain.

Review Yakuza Zero

Berbeda dengan sebagian besar seri Yakuza dimana Kazuma Kiryu – sang Yakuza dari Keluarga Kazuma yang berdiri di bawah bendera raksasa Klan Tojo menjadi karakter utama, Yakuza 0 merangkai kisah para “berandal” keren ini dari dua kacamata yang berbeda. Pertama dari sosok Kiryu dan yang kedua, dari sosok sang kompetitor utama – Goro Majima. Keduanya beraksi untuk menyelesaikan konflik pribadi masing-masing yang ternyata, punya benang merah satu sama lain. Dengan nama “0” yang ia usung, Yakuza 0 memang diposisikan sebagai sebuah cerita prekuel dari semua cerita Yakuza selama ini. Kiryu dan Majima masih muda di tahun 1988.

Review Stone Age Begins



Stone Age Begins merupakan mobile game reinkarnasi dari game online Stone Age yang dulu digandrungi oleh 200 juta penggemar dari seluruh dunia. Game turn-based RPG ini menggabungkan keseruan dari mengoleksi dan mengembangkan karakter dinosaurus yang dikenal oleh seluruh kalangan. Tidak hanya itu, Stone Age Begins juga menawarkan aspek strategi dari turn-based RPG dan rasa dari game aslinya dengan cara yang lebih modern.






FITUR

1. Keseruan dari mengoleksi dan mengembangkan karakter dinosaurus yang dikenal seluruh kalangan!

Konsep grafik yang ditawarkan oleh Stone Age Begins adalah periode lampau di Zaman Batu dan dinosaurus kuno. Karakter yang ada ditampilkan dalam model 3D berkualitas tinggi dengan desain yang modern untuk mempertahankan kualitas IP game aslinya sembari mengikuti perkembangan tren global. Terdapat sekitar 300 tipe dinosaurus dengan keunikan bentuk dan kepribadian masing-masing yang kian memperkuat keseruan bermain dalam mengoleksi dan mengembangkan dinosaurus yang berbeda.

2. Apa yang membedakan Stone Age Begins dengan game lainnya?

Sistem Capture yang dimiliki Stone Age Begins membuat pemain dapat menangkap dinosaurus yang diinginkan dan mengembangkannya, rasio pengembangan yang unik untuk setiap dinosaurus, dan beragam pola pertarungan. Tidak hanya itu, sistem Pet Ride juga akan membawa nostalgia bagi pemain yang pernah memainkan versi terdahulu dan memperkuat keunikan dengan meningkatkan hubungan dengan para dinosaurus.



3. Grafik lucu nan jenaka

Setiap dinosaurus di Stone Age Begins memiliki set skill yang sangat unik. Nantikan kehadiran efek skill yang jenaka dan menggemaskan.







4. Konten dimana kerja sama dan kompetisi saling berdampingan

Conquest merupakan tempat dimana para pemain dapat bekerja sama dengan pemain lainnya untuk berburu monster. Arena adalah tempat untuk bertarung melawan pemain lainnya, sedangkan konten Gua Penipuan dan Suku akan menawarkan keseruan melimpah untuk pemain yang ingin bekerja sama ataupun berkompetisi satu sama lain.



GAMEPLAY :

  • Terdapat delapan Trainer dan sekitar 300 dinosaurus di Stone Age Begins. Setiap Trainer memiliki skill unik tersendiri dan pemain dapat merekrut Trainer selain Woody setelah memenuhi beberapa syarat setiap Trainer. Perbedaan kombinasi dari Trainer yang berbeda akan memberikan variasi terhadap cara bertarung setiap pemain.
  • Di dalam game terdapat 4 element: bumi, air, api, dan angin. Dengan mengombinasikan pet berbeda, pemain dapat membentuk pet Dual Element. Selain itu, pemain juga dapat menentukan urutan skill dan posisi pet yang membuat pemain menikmati pertarungan strategy-heavy turn based.
  • Pemain dapat merasakan real-time PvP content pada fitur Arena. Bertahan menggunakan strategi dan gunakan skill di saat yang tepat melawan musuh, serta hancurkan pertahanan lawan dengan Guard Break!
  • Pemain bisa mendapat XP dengan menyelesaikan stage Adventure. Mereka juga dapat mengumpulkan XP Herb dari Conquest (konten PVE) untuk meningkatkan Growth.
  • Mata uang dalam Stone Age Begins adalah Crystal dan dapat dikumpulkan melalui Adventure. Jika pemain memenuhi kondisi setiap stage, pemain akan dihadiahi Crystal gratis.
  • Terdapat enam Shop dalam Stone Age Begins dan setiap Shop menjual item yang berbeda. Item dapat dibeli dengan Stone, Crystal, dan currency spesial dari setiap Shop.